Interaksi antar tanah dasar laut dengan pipa bawah laut
perlu dianalis untuk menjamin stabilitas pipa bawah laut. Menurut Baestrup dkk
(2005), parameter utama dari interaksi pipa-tanah adalah kekuatan dan sifat
gesekan dari tanah. Kekuatan tipikal untuk tanah kohesif dan non kohesif dapat
dilihat di Tabel 1 dan Tabel 2 berikut.
Tabel 1. Klasifikasi Konsistensi
Tanah Kohesif
Tabel 2. Karakteristik Tanah
Non-kohesif
Aktivitas subsea pipeline
engineering yang berhubungan dengan interaksi tanah dengan pipeline adalah
sebagai berikut:
·
Stabilitas vertical
·
Settlement
·
Floatation (likuifaksi)
·
Tahanan lateral terhadap pergerakan pipeline
·
Tahanan aksial terhadap pergerakan pipeline
·
Scour atau self-lowering
·
Evaluasi free span
Model elemen hingga digunakan sebagai pemodelan hubungan tekanan
non linier dengan penetrasi. Pendekatan berdasarkan berbagai metode digunakan
untuk menghitung penetrasi di tanah. Metode-metode tersebut adalah Metode
Verley dan Lund (1995) dan metode buoyancy
(Haland, 1997).
Gambar 1. Ilustrasi
Interaksi Tanah dengan Pipeline
(Sumber: www.ag.com.au)
Sumber: Braestrup, Mikael W, 2005. Design and Installation of Marine Pipelines. Blackwell Science Ltd, Blackwell Publishing Company, UK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar