Kenaikan suhu dan tekanan selama masa operasi pipa bawah laut akan menyebabkan pipa bertambah panjang. Namun, karena pembatasan yang ditawarkan oleh gesekan dasar laut, perluasan pipa tersebut hanya menampakkan diri di ujung, yaitu pada tie-in point untuk struktur tetap. Pada bagian terganggu pipa menahan diri terhadap panas dan tekanan ekspansi diinduksi dapat menyebabkan kekuatan pipa tekan, yang dapat mengakibatkan mekanisme tekuk global.
Apabila pipeline digelar secara langsung di dasar laut, pipa tersebut akan mengalami defleksi lateral. Dan apabila pipeline digelar dengan metode trenching atau bury, pipa tersebut akan mengalami defleksi vertikal atau upheaval buckling.
Gambar 1. Upheaval Buckling
Mitigasi upheaval buckling dapat dilakukan dengan cara:
- Meningkatkan lay tension
- Instalasi dengan tekanan internal (flexible pipes)
- Instalasi pada suhu tinggi (contoh: hot water flushing)
- Peningkatan ketebalan atau densitas dari concrete coating
- Pengurangan dari wall thickness menggunakan kriteria desain berbasis regangan (strain-based)
- Penggunaan pipe in pipe
- Penggunaan pipe bundles
- Pre-tensioning pada pipeline
- Snaking pipeline untuk meringankan beban aksial
- Menggunakan mid-line expansion offset.
Sumber: Braestrup, Mikael W, 2005.
Design and Installation of Marine Pipelines. Blackwell Science Ltd, Blackwell Publishing Company, UK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar