Pipa bawah laut harus stabil di dasar laut dan mampu menahan pembebanan yang dikenakan kepadanya akibat gelombang dan arus (gaya hidrodinamika). Gaya hidrodinamika yang dikenakan pada pipa bawah laut terdiri dari:
- Gaya drag, dapat menyebabkan pipa bergeser.
- Gaya angkat, dapat menyebabkan pengurangan berat terendam pada pipa secara signifikan.
Gambar 1. Gaya Hidrodinamika pada Pipa Bawah Laut
(Sumber: www.z-subsea.com)
Untuk menangani permasalahan kestabilan pada pipa bawah laut, pipa dapat dikubur di dasar laut, pembuatan parit (trenching), pembuatan tanggul batu (rock beam), menambahkan matras, atau dengan penambahan berat pipa dengan menambahkan selimut beton pada pipa. Â
Gambar 2. Metode Trenching
(Sumber: allseas.com)
Perhitungan stabilitas pipa bawah laut tercantum dalam DnV RP E305 On Bottom Stability Design of Submarine Pipeline System (1988) dan DnV RP F109 On Bottom Stability Design of Submarine Pipeline (2007).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar